TIPS MENGAJAR BAHASA INGGRIS KEPADA ANAK-ANAK

Metro, englishinfection.blogspot. Pada dasarnya mengajar Bahasa Inggris SD sangat simpel. Kenapa demikian? Tentu saja karena materinya sangat sederhana sekali. Materi Bahasa Inggris SD umumnya mempunyai penekanan pada perbendaharaan kata atau penguasaan vocabulary dan hanya sedikit sekali menyinggung tentang grammar. Guru yang bukan berasal S1 bahasa Inggris bahkan lulusan SMA sekalipun saya kira bisa mengajar anak SD. Akan tetapi yang menjadi perbedaan di sini adalah metodenya. Bagi guru Bahasa Inggris memang terasa mudah akan tetapi mungkin tidak demikian bagi anak. Masalah sesungguhnya adalah bagaimana cara kita supaya materi Bahasa Inggris dapat diterima oleh anak dengan maksimal. Mengajar Bahasa Inggris bukan sekedar menyampaikan materi selesai, yang penting materi sudah disampaikan beres tanpa memperhatikan psikologis anak didik kita. Bukankah pada hakikatnya kita menginginkan anak didik mampu menerima materi dengan baik tetapi bagaimanakah hal itu dapat terjadi bila mereka tidak merasa enjoy, dan senang terhadap materi yang kita sampaikan. Untuk itulah diperlukan metode yang tepat. Jika anak sudah merasa nyaman dan senang dengan cara kita mengajar tentu materi yang kita sampaikan kepada anak akan cepat diterima anak. Pengajaran Bahasa Inggris di SD akan terasa monoton dan membosankan jika guru minim kreatifitas, dan kurang menguasai metode pengajaran Bahasa Inggris. Mengajar Bahasa Inggris tidak hanya menuliskan vocabulary atau perbendaharaan kata di papan tulis kemudian anak menyalinnya dibuku setelah itu anak menirukan guru dalam mengucapkan kata-kata atau vocab tadi. Mungkin cara ini adalah cara yang konvensional dan membuat baik anak didik maupun guru menjadi cepat bosan. pengalaman saya selama mengajar Bahasa Inggris untuk anak adalah setiap kali saya masuk ke kelas anak saya biasakan memberi salam kepada saya dalam Bahasa Inggris kemudian berlanjut dialog greeting. Anak menjadi terbiasa dan hafal juga pengucapan yang benar. Di kelas saya menggunakan ungkapan2 dalam Bahasa Inggris misalnya, “Who is absent today?”, “What date is it today?” “Why is he sick?” “Clean the blackboard!” dan sebagainya”. Anak terbiasa mendengar ungkapan tadi dan mereka merespons dengan baik. Sebelum memberikan materi, saya selalu awali dengan nyanyian dalam Bahasa Inggris sesuai dengan tema pembelajaran Bahasa Inggris yang

 

Corruption in Indonesia

There are two key areas in the public sector in which corruption in Indonesia can be found. These are the justice and civil service sectors. While hard data on corruption is difficult to collect, corruption in Indonesia is clearly seen through public opinion, collated through surveys as well as observation of how each system runs.[1] Corruption within the justice sector is seen by its ineffectiveness to enforce laws, failure to uphold justice, hence undermining the rule of law. The areas of corruption within this sector include the police and the courts. In the 2008 Public Sector Integrity Survey, the Supreme Court ranked the lowest in integrity in comparison to the other public services in Indonesia.[2] The courts were viewed to make decisions unfairly and have high unofficial costs.

Businessmen believe that the Indonesian police handle the most bribes in the country.[3] Being harassed by the police is a common occurrence. Corruption in the police system is rampant and even institutionalized in certain aspects. For example, brokers not functioning within Jakarta’s motor vehicle and driving license offices charge almost one and half times the official price, while reducing the time needed to receive the license.